Mengenal Karakter Anak dari Tulisan Tangan (Grafologi), Apa pentingnya?

 

 

Grafologi merupakan ilmu membaca (menganalisis) bentuk tulisan dan coretan tangan. Dengan melakukan analisis grafologi, Anda bisa mengetahui potensi dasar yang belum tergali. Di Australia, ilmu ini sudah teruji validitasnya dan dijadikan sumber data untuk menganalisis kasus kejahatan.

Layaknya sidik jari, tulisan tangan pun memiliki karakter tersendiri. Meski Anda terikat hubungan darah, tidak mungkin tulisan akan sama persis dengan saudara Anda. Jangankan bentuk huruf, peletakkan titik hingga koma pun akan berbeda. Apalagi ketebalan tarikan tulisan dan berbagai karakter lainnya seperti kemiringan tulisan.

Dari buku Step by Step Menganalisis Karakter & Potensi Melalui Tulisan Tangan yang ditulis Mita Rosette Taufik (grafolog), dijelaskan bahwa bentuk tulisan tangan dikategorikan sebagai alat ukur yang tidak dapat berbohong karena berasal dari alam bawah sadar. Bahkan jika kita berusaha mengubah tulisan tangan, akan teridentifikasi ketidakjujuran.

Orangtua juga bisa saja membutuhkan tes grafologi. Selain mengembangkan potensi anak, orangtua juga punya potensi untuk justru menutup potensi anaknya. Sehingga sebelum mengenali potensi anak, sebaiknya orangtua mengenali dirinya sendiri lebih dulu. Harapannya, dengan mengetahui potensi diri dan anak-anaknya, orangtua akan mampu membantu anak untuk menggunakan dan mengembangkan potensinya. Graphotherapy sangat efektif untuk anak-anak sampai usia 13 tahun. Lebih dini memang lebih baik, sehingga ketika terjadi suatu masalah, bisa cepat ditangani.

Terdapat beberapa metode untuk mengetahui dan memahami karakteristik anak. Jiwa mereka yang masih bebas mungkin menimbulkan preferensi belum konstan dan harus terus dipantau. Karenanya, Anda mungkin ingin mencobanya lewat tulisan tangan, di mana hal ini akan berubah seiring perkembangan anak. Ya, seperti orang dewasa, kepribadian seorang anak sangat mungkin dibaca lewat tulisan tangan mereka.

Ada beberapa tipe anak yang mampu untuk mengeksplorasi perasaannya, ia mampu menceritakan apapun yang ia rasakan, apapun yang ia alami. Namun, di lain sisi ternyata juga ada tipe anak yang tertutup, yang tidak bisa mengeksplorasikan perasaannya, tidak mampu bercerita, dan tidak mampu mengkomunikasikan hal apapun dengan baik.

Dan jika hal tersebut dibiarkan dan orangtua tidak peka akan hal tersebut. Maka, anak tersebut akan cenderung menjadi stres, karena tidak mampu didengarkan dan dipahami oleh orang lain.

Lalu kenapa orangtua harus memahami arti dari coretan anak?

Karena dengan grafologi, para orangtua mampu untuk mengetahui karakteristik dan sifat dari anak tersebut, serta juga mampu untuk mengarahkan bakat dari sang anak.

Jadi, ketika sang anak memegang sebuah pulpen atau pensil, baik itu dari tulisan tangan, coretan, tanda tangan, goresan yang ia buat ataupun warna-warna yang ia pilih, orangtua bisa melihat ‘apa karakteristik dan kepribadian sang anak? Bagaimana kondisi fisik dan psikologis mereka.