Kenapa dalam berbisnis perlu komunitas?
Kalau kamu seorang business owner, mengembangkan bisnis biasanya menjadi prioritas terbesar. Umumnya, pengembangan bisnis dilakukan dengan menarik minat pelanggan baru, mempertahankan pelanggan yang ada, dan juga memperluas pasar.
Namun, tau nggak sih kalau komunitas juga memiliki peran penting dalam berjalannya bisnis? Seringkali, keterlibatan komunitas sering diabaikan nih, Be-emers.
Komunitas, sebagai salah satu usaha yang ditujukan untuk menjaga hubungan dengan konsumen, bisa jadi strategi yang baik untuk mengembangkan bisnismu.
Keterlibatan komunitas seringkali efektif untuk meningkatkan brand awareness dan membangun reputasi positif bisnis atau perusahaanmu. Selain itu, komunitas juga bisa membantu kamu membangun koneksi seluas-luasnya.
Kenapa peran komunitas itu penting?
Komunitas yang terlibat dalam suatu bisnis dapat berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan produk dan layanan bisnis hingga nilai-nilai perusahaanmu.
Ketika bisnismu memiliki komunitas yang kuat, kamu bisa memupuk budaya positif dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen dalam komunitas tersebut.
Selain itu, adanya komunitas akan membangun hubungan sosial yang positif dan nilai saling dukung yang bisa membuat perusahaan dan konsumen sama-sama berkembang.
Apa manfaat dari peran komunitas?
Meningkatkan brand awareness
Word-of-mouth memang masih jadi strategi paling efektif untuk meningkatkan awareness suatu brand dan mengembangkan bisnisnya. Faktanya, 84 persen konsumen lebih mempercayai rekomendasi yang berasal dari teman atau keluarga.
Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa komunitas memiliki peran penting dalam meningkatkan brand awareness.
Salah satu cara untuk meningkatkan awareness adalah melalui brand ambassador. Salah satu contohnya adalah theSkimm, yang mana mengalami 20 persen pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan berkat program ambassador-nya.
Skimm’bassadors membagikan newsletter dengan teman-temannya dan menerima bingkisan jika mencapai milestone yang ditentukan dan dengan menggunakan kode referal tertentu.
Selain itu, Bumble, aplikasi pencarian kencan, menciptakan program Queen Bee. Para Queen Bees membantu memasarkan aplikasi dalam network dan lingkungan personal mereka.
Upaya tersebut telah membuat Bumble mengalami pertumbuhan pengguna sebanyak 26 juta selama 3 tahun. Keren, ya!
Menyediakan customer discovery
Komunitas tidak hanya memfasilitasi pertumbuhan, namun juga dapat menjadi sumber umpan balik yang paling berharga dan jujur bagi bisnismu.
Riset pemasaran produk yang dilakukan melalui survei atau focus group tidak dapat dikatakan reliabel, lho. Pasalnya, ahli menyebutkan bahwa ketika berpartisipasi dalam penelitian tersebut, orang-orang akan terkena Hawthorne Effect.
Efek tersebut membuat orang tau bahwa mereka sedang dipelajari karakteristiknya, sehingga mereka akhirnya mengubah perilaku mereka sendiri. Nah, hal seperti itu bisa dihindari dengan adanya komunitas, baik offline maupun online.
Komunitas tak hanya membantu memberikan pemahaman tentang keinginan konsumen, tetapi juga konten yang berasal langsung dari mereka, seperti ulasan dan komentar. Konten tersebut dianggap lebih autentik.
97 persen konsumen biasanya membaca ulasan terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Oleh karena itu, sangat penting bagi komunitas untuk secara aktif terlibat dan membuat konten seputar produk perusahaan.
Glossier, salah satu brand beauty & makeup, telah berhasil menerapkan strategi ini, lho. Mereka telah membangun komunitas besar dan setia berinteraksi melalui sosial media, bahkan tatap muka.
Mengarah kepada kesuksesan konsumen
Komunitas yang berdampak menambah nilai ketika mereka mendukung anggota di dalamnya, membangun rasa persahabatan dan koneksi, dan bertindak sebagai sumber informasi dan nasihat.
Umumnya, anggota komunitas sering berbagi semangat untuk pengembangan pribadi yang sustainable, lho. Strategi pembelajaran yang paling efektif adalah melibatkan komunitas dan mendorong diskusi, tak hanya meminta mereka untuk membaca atau menonton video sendirian.
Menumbuhkan brand loyalty
Menjaga pelanggan yang telah ada untuk tetap loyal terhadap brand kamu sama pentingnya dengan mengakuisisi konsumen baru, lho Be-emers. Accenture menemukan bahwa dua dari 3 konsumen akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk merek langganan mereka.
Semakin banyak waktu yang diinvestasikan seseorang ke dalam produk atau layanan, semakin tinggi juga rasa menghargainya. Penelitian yang dilakukan Harvard Business School menyebutkan bahwa hal tersebut adalah IKEA effect.
Sejalan dengan model bisnis IKEA, konsumen menginvestasikan waktu untuk merakit produk, sehingga mereka cenderung menilai produk dan brand tersebut lebih baik.
Baik offline ataupun online, komunitas adalah kunci brand loyalty, awareness, dan kesuksesan brand tersebut secara keseluruhan. Komunitas yang terlibat kuat akan membantu perusahaan untuk mencapai peningkatan produk, pembelajaran dan inovasi, serta pertumbuhan brand.