Pentingnya Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya
Publik masih digegerkan dengan kisah Kanti Utami (35), seorang ibu yang tega menggorok 3 anak kandungnya.
Kanti Utami yang tinggal di Pedukuhan Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah, menganiaya 3 buah hatinya, yakni S (10), ARK (7), dan A (4). Akibat perbuatannya, ARK yang berusia 7 tahun tersebut meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Sokawera dekat rumahnya meninggal dunia. Menurut warga setempat, Kanti berprofesi sebagai penata rias atau make up artist (MUA). Sedangkan suaminya bekerja di Jakarta.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kasus ibu gorok anak di Brebes.
Bintang mengatakan sejak kasus terungkap, Tim SAPA KemenPPPA segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AKB) dan SPT PPA Provinsi Jawa Tengah.
“Kami terus memantau dan menindaklanjuti kasus yang sangat mengundang keprihatinan tinggi ini. Kami pun akan memastikan korban mendapatkan layanan yang diperlukan dan mengawal proses hukumnya. Apresiasi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah merespons cepat dan cepat tanggap menangani kasus ini,” ujar Bintang dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).
Bintang mengatakan, peristiwa ini sepantasnya menjadi pembelajaran bagi semua bahwa menjaga kesehatan mental perempuan atau seorang ibu yang terkadang memiliki beban ganda menjadi sangat penting.
Pentingnya Kesehatan Mental
Melansir dari Merdeka.com Kesehatan adalah hal yang penting baik bagi individu maupun bagi pembangunan negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai “keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan spiritual dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan”.
WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai kesejahteraan mental di mana seorang individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Dalam pengertian positif ini, kesehatan mental adalah dasar bagi kesejahteraan individu dan berfungsinya komunitas secara efektif. Menurut CDC, kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial.
Hal ini akan memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental juga membantu menentukan bagaimana seseorang tersebut menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan yang sehat.
Sadari Pentingnya Kesehatan Mental
Kesehatan mental dan fisik adalah komponen yang sama pentingnya secara keseluruhan. Penyakit mental, terutama depresi, meningkatkan risiko berbagai jenis masalah kesehatan fisik, terutama kondisi jangka panjang seperti stroke, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Demikian pula, adanya kondisi kronis dapat meningkatkan risiko penyakit mental, dikutip dari laman CDC.
Lebih dari 450 juta orang menderita gangguan jiwa. Menurut WHO, pada tahun 2020, depresi akan menjadi beban penyakit terbesar kedua di dunia (Murray & Lopez, 1996). Beban global kesehatan mental akan jauh melampaui kapasitas pengobatan negara maju dan berkembang.
Biaya sosial dan ekonomi yang terkait dengan meningkatnya beban kesehatan mental yang buruk lantas memfokuskan promosi atas pentingnya kesehatan mental serta mencegah dan mengobati penyakit mental oleh pemerintah, organisasi-organisasi terkait, hingga masyarakat umum.
Penting juga untuk diingat bahwa kesehatan mental seseorang dapat berubah seiring waktu, tergantung pada banyak faktor. Ketika tuntutan yang ditempatkan pada seseorang melebihi sumber daya dan kemampuannya, kesehatan mental mereka dapat terpengaruh.
Misalnya, jika seseorang bekerja berjam-jam, merawat kerabat yang sakit atau mengalami kesulitan ekonomi, mereka mungkin akan mengalami kesehatan mental yang buruk. Untuk itu, perlu disadari bahwa siapa saja dapat mengalami gangguan pada kesehatan mentalnya.
Dampak Kesehatan Mental yang Tidak Stabil
Kesehatan mental menjadi terkait dengan perilaku dan dipandang sebagai dasar kesehatan fisik dan kualitas hidup, karena membawa dampak pada beberapa hal di bawah ini:
- Kesehatan fisik dan kesehatan mental sangat erat kaitannya dan terbukti tanpa keraguan bahwa depresi menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Gangguan mental juga mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang seperti makan dengan bijaksana, olahraga teratur, tidur yang cukup, melakukan praktik seksual yang aman, penggunaan alkohol dan tembakau, mengikuti terapi medis sehingga meningkatkan risiko penyakit fisik.
- Kesehatan mental yang buruk juga menyebabkan masalah sosial seperti pengangguran, keluarga yang berantakan, kemiskinan, penyalahgunaan narkoba dan kejahatan terkait.
- Kesehatan mental yang buruk memainkan peran penting dalam fungsi kekebalan yang berkurang.
- Pasien yang sakit secara medis dengan depresi memiliki hasil yang lebih buruk daripada mereka yang tidak.
- Penyakit kronis seperti diabetes, kanker, penyakit jantung meningkatkan risiko depresi.