Waspada Grooming pada Anak-Anak, Modus Pelecehan Seksual di Media Sosial

Pelecehan seksual dengan modus grooming saat ini marak mengintai anak-anak. Peran orang tua sangat diperlukan dalam mencegah pelecehan seksual dengan modus tersebut. Saat ini pelecehan seksual dengan modus grooming di media sosial menyasar anak-anak. Ini perlu diwaspadai, karena tidak semua orang tua familiar dengan media sosial.

Grooming diketahui merupakan modus pelecehan seksual yang dilakukan pelaku untuk mendekati korban. Akses terhadap internet yang semakin mudah membuat anak-anak kini memiliki akun media sosial. Hal tersebut yang kemudian dimanfaatkan pelaku untuk menggaet korban baru.
Alhasil, anak-anak semakin rentan terhadap pecelahan seksual.

Polda Surabaya, tercatat kasus kekerasan seksual dengan modus grooming menelan sedikitnya 1.300 anak sebagai korban.

Modus grooming ini sulit untuk dikenali oleh orang tua maupun masyarakat. Pasalnya, pelaku menyembunyikan aksi bejatnya dengan bersikap ramah. Alhasil, tak sedikit korban yang akhirnya masuk ke dalam perangkap pelaku. Apalagi kini menggunakan media sosial, tentu ini akan jauh lebih sulit bagi orang tua untuk mendeteksinya sejak awal.

Dalam melancarkan aksinya, para pelaku diungkap kerap menggunakan akun palsu. Selain itu, mereka juga menggunakan foto yang familiar di mata korban.

Mereka sering menggunakan akun palsu yang mencatut nama atau foto orang yang sangat familiar dengan anak-anak. Kadang guru, kadang publik figur, artis, atau tokoh yang banyak diidolakan oleh anak-anak.

Dengan berpura-pura sebagai figur yang dikenal anak-anak, pelaku akan mudah mendapatkan perhatian para korban. Apalagi, melalui media sosial komunikasi bisa dilakukan pelaku kapan saja, tidak terbatas waktu dan tempat.

Pendekatan dengan modus grooming tersebut tak dibangun dalam waktu yang singkat.

Pelaku terkadang menghabiskan waktu selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk mendekati korban.

Setelah berkomunikasi secara intensif dengan korban, pelaku akan meminta foto tak senonoh, baik dengan cara santun maupun mengancam.