Pentingnya 4B bagi perempuan, apa saja?

Pada dasarnya manusia diciptakan dengan segala kelebihannya. Berbagai macam karakter yang ada dalam dirinya. Dalam filsafat jawa yang berbunyi “Ajining diri dumunung ana ing lahti”, “Ajining raga dumunung saka busana” yang artinya “Harga diri seseorang tercermin dari apa yang ia ucapkan, dan Berharganya badan (penampilan) seseorang tercermin dari apa yang ia pakai”.

Seringkali seseorang terlena dengan apa yang sudah dikodratkan oleh Tuhan kepada manusia. Bahwa manusia di dunia ini ada hubungan dengan Tuhan-Nya dan ada pula hubungan dengan manusia dan makhluk hidup lainnya. Hubungan manusia dengan Tuhan-Nya itu adalah hubungan pribadi masing-masing yang tidak perlu orang lain tahu, sebagai contoh seseorang berdoa kepada Tuhan-Nya tidak perlu orang lain tahu apa isi doa tersebut, lalu orang pergi ke tempat peribadatan seperti: masjid, gereja, kuil, vihara, dll untuk tujuan beribah pun tidak perlu orang tersebut lapor dan memberitahu orang lain bahwa ia akan beribadah. Namun, disini akan dibahas bagaimana hubungan dengan sesama manusia sebagai makhluk sosial yang setiap hari bertemu dengan orang dengan berbagai karakter yang luar biasa.

Brain (otak=kecerdasan=itelektualitas)

Manusia adalah cipataanNya yang sungguh luar biasa istimewanya. Manusia dibekali oleh akal dan pikiran sehingga ia dapat melakukan segala aktivitas dengan segala apa yang telah ia rencanakan dan pikirkan. Tentunya seringkali manusia bertindak tanpa dipikir dahulu, langsung bertindak tanpa tahu apa akibat dari hal tersebut. Manusia mempunyai akal dan pikiran tentunya digunakan untuk menimba ilmu dengan sebanyak-banyaknya sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain dan kehidupannya.

Selain itu sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berilmu dan bermanfaat bagi orang lain. Jadi….tidaklah salah apabila manusia menuntut ilmu sampai ke liang  lahat karena ilmu yang di amalkan akan menjadi pahala bagi si empunya, dan manusia yang cerdas, pandai, dan berwawasan tentunya akan lebih bijak dalam menjalankan segala rutinitasnya.

Beauty (cantik=indah=elok)

Membicarakan tentang beauty, tidak lepas dari hal penampilan, make up, dan penunjang lainnya untuk membuat seseorang tampil sempurna. Ingatlah bukan sesuatu yang mahal yang menjadikan penampilan seseorang terlihat anggun dan elegant, namun keserasian, keluwesan, dan kerapian yang membuatnya terlihat menarik dan good looking. Seseorang yang dalam kesehariannya selalu mengenakan pakaian yang rapi, bersih, sopan dan sesuai dengan kepribadiannya maka akan selalu memancarkan aura yang positif sehingga orang yang akan bertemu dan berkeperluan dengan kita akan merasa hangat dan nyaman.

Tidak hanya dari pakaian, seseorang akan terlihat semakin menarik dan anggun apabila ditunjang dari penataan rambut yang sesuai, pemakaian aksesoris yang tidak berlebihan, dan penggunaan make up yang tidak menor atau mencolok. Kembali lagi kepada filsafat jawa “Ajining raga saka busana”. Hal itu sangatlah bagus untuk ditekankan pada kehidupan sehari-hari untuk tetap menjadi pribadi yang sederhana namun tidak rendah diri.

Behavior (tingkah laku=attitude)

Tingkah laku termasuk dari sebagian apa yang ada dalam karakter manusia. Manusia memiliki tingkat emosi yang kerap kali berubah sesuai dengan suasana hati, dan terkadang emosi yang berlebihan serta tidak terkontrol mendorong manusia untuk bertindak dan bertingkah laku diluar wajarnya. Tentunya tingkah laku yang baik adalah bagaimana cara seseoang untuk membawa diri dalam

kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara berbicara kepada lawan bicara, menegur, menyapa, bahkan dalam hal minta tolong. Mulailah pandai membawa diri agar kita semakin disegani oleh orang lain, bertingkah laku sopan dan wajar serta selalu menunjukkan sikap ramah kepada siapapun.

Dari ketiga bahasan tersebut, apabila dapat diseimbangkan akan menciptakan hubungan yang baik antar sesama manusia dan makhluk hidup lainnya. Semoga bermanfaat