Memotivasi Hidup Melalui Pikiran Ala Meuthia Z. Rizki
Tahukah kamu? Pikiran memiliki kekuatan yang sudah dimiliki manusia sejak bayi. Dalam pertumbuhan hingga usia dewasa, hidup manusia diisi oleh pengaruh luar yang manusia izinkan mempengaruhi pikiriannya. Pengaruh itu masuk ke program pikiran manusia hingga terbentuklah realitas hidup yang dihadapi sekarang. Nasib manusia tidak ditentukan oleh kepintaran, Pendidikan atau keluarga akan tetapi oleh isi pikiran mereka.
Semua yang terjadi dalam hidup pasti sesuai seperti apa yang kita programkan dalam pikiran. Jika manusia berfikir hidup itu mudah, kemudahan akan ditemukan dan sebaliknya jika manusia berfikir hidup ini perjuangan, itu pula yang akan manusia jalani. Manusia hidup dengan kondisi yang berbeda, tuhan menciptakan manusia dengan segala perangkat terbaik, meski mungkin dalam kondisi “tidak baik”. Ada yang merasakan lupa dan trauma, tetapi berhasil mengatasi penderitaannya dan menjadi panutan banyak orang.
Jadilah manusia yang beruntung. Banyak keberuntungan yang manusia dapatkan. Apapun bentuknya keberuntungan datang sesuai “pesanan” bukan suatu kebetulan. Karena manusia bisa mendatangkan kesenangan, kebaikan atau bahkan kesialan lewat pikiran mereka. Semua itu karena manusia dikaruniai pikiran bawah sadar oleh Tuhan. Jika kita melihat sekeliling, ada orang orang yang kita kenal tampaknya selalu berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan. Begitu pula sebaliknya ada sekelompok orang yang hidupnya begitu begitu saja bahkan selalu dirundung masalah.
Pikiran manusia memiliki kekuatan namun, manusia harus mengetahui dari mana sumber kekuatan itu berasal. Sumber itu masuk ke pikiran manusia dan terekam sebagai data, bahkan sejak manusia masih bayi. Sumber inilah yang menjadi modal untuk membentuk hidup manusia, enak atau tidak enak, baik atau buruk. Ketika lahir, pikiran manusia masih bersih, jernih, dan belum “terkontaminasi” apa pun. Seperti flashdisk baru yang manusia beli. Masih kosong dan belum ada data yang tersimpan. Lambat laun manusia akan mengisinya dengan berbagai macam file. Begitu juga manusia. Seiring waktu manusia mulai diisi dengan data-data yang menjadi sumber kekuatan manusia.
Sumber kekuatan pertama berasal dari orang tua, orang tua memperkenalkan kata, bahasa, dan ekspresi wajah. Mereka juga menanamkan perilaku, keyakinan, prinsip, nasehat hidup, dan norma. Sumber kekuatan lainnya datang dari diri manusia itu sendiri, keluarga, lingkungan, guru, teman, pasangan, buku, film, seminar, media social, lagu, dan kutipan yang manusia baca.
Hidup manusia sekarang ini adalah hasil dari kekuatan pikiran yang bersumber dari semua hal tersebut. “Padahal berpikir kaya tidak memakan biaya, tapi masih banyak yang suka berpikir sengsara”.